my picture

my picture
pribadi

Senin, 16 Januari 2012

penyakit yang di sebabkan oleh virus


Untuk mencegah timbulnya penyakit akibat kontak dengan hewan peliharaan maka pemilik hewan harus menerapkan pola hidup sehat. Sebenarnya pola hidup sehat tersebut harus dilakukan semua orangutan tanpa kecuali.
BERBAGAI jenis hewan yang dipelihara, baik yang ditempatkan di dalam rumah ataupun di luar rumah dapat menularkan berbagi jenis penyakit kepada manusia yang disebut dengan istilah zoonosis. Penyakit-penyakit seperti toksoplasmosis dapat ditularkan oleh anjing dan kucing, penyakit hydrophobia ditularkan oleh anjing, kucing dan kera, flu burung oleh beberapa jenis unggas, dan sejumlah penyakit zoonosis lainnya.
Munculnya berbagai penyakit zoonosis tersebut menimbulkan keragu-raguan bagi sebagian orangutan untuk memelihara hewan kesayangannya. Bahkan saat ini banyak penggemar hewan kesayangan yang mulai meninggalkan hobbi memelihara hewan seiring makin maraknya pemberitaan penyakit zoonosis diberbagai media.
Orang-orang yang hendak memelihara hewan kesayangannya hendaknya memahami bahwa banyak sekali penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan tersebut kepada manusia di sekitarnya. Penyakit tersebut dapat berupa penyakit yang ringan saja seperti penyakit kulit (dermatomikosis) sampai penyakit berat dan mematikan seperti flu burung.
Berikut ini contoh-contoh penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan.
1. Toksoplasmosis, adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh suatu parasit protozoa bersel tunggal yang dikenal dengan nama Toxoplasma gondi. Penyakit ini telah menyebar ke seluruh dunia dan kejadiannya akan meningkat pada musim panas kemudian akan menurun pada musim dingin dan pada daerah pegunungan. Selama ini, hewan yang dikenal dapat menularkan penyakit toksoplasmosis hanyalah kucing saja, meskipun hewan berdarah panas lainnya seperti burung dan bermacam mamalia bahkan termasuk manusia bisa menjadi sumber penular penyakit toksoplasmosis tersebut.
Penyakit toksoplasmosis ini perlu mendapat perhatian apabila menyerang ibu-ibu yang sedang hamil. Ibu yang terkena toksoplasmosis sebelum kehamilan umumnya tidak berakibat buruk jika dia hamil, namun dia telah sembuh dan tubuhnya sudah memiliki antibodi terhadap penyakit ini. Tapi apabila tubuhnya belum memiliki antibodi, dan ibu tersebut terserang penyakit toksoplasmosis pada awal kehamilan, meski tidak menunjukkan gejala klinis apapun, maka toksoplasmosis akan ditularkan kepada anaknya. Abortus ( gugurnya kehamilan) bisa saja terjadi, tapi anak juga bisa lahir selamat namun dapat mengalami hidrocephalus (perbesaran kepala), kebutaan maupun cacat genial.
2. Cacingan, sejumlah parasit seperti askaris yang menyebabkan cacing gelang dan anchylostoma spp (cacing kait) seringkali menyerang anjing dan kucing. Cacing golongan askaris merupakan cacing yang paling sering menghuni saluran pencernaan anjing dan kucing.
Cacing ini harus diwaspadai karena sebagian dari mereka dapat menular ke manusia terutama anak-anak. Pencegahan penyakit ini adalah dengan cara menjaga kebersihan baik pakan hewan maupun lingkungan sekitar tempat tinggal hewan peliharaan. Contoh sederhana yang dapat diterapkan untuk mencegah penularan cacing kepada manusia adalah senantiasa mencuci tangan sebelum makan, atau mencuci bahan-bahan makanan seperti sayuran sebelum mengolahnya.
3. Skabies, merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau, suatu parasit yang sangat kecil yang dinamakan sarcoptes scabei. Parasit ini sangat kecil sekali sehingga sangat sukar dilihat dengan mata biasa. Parasit ini selalu memilih berkembang dipermukaan tubuh, misalnya pada kelinci dan kambing akan menyerang muka dan daun telinga, pada anjing akan menyerang kaki, moncong dan pangkal ekor.
Hewan maupun manusia yang terserang penyakit ini menunjukkan gejala gatal-gatal dan akan bertambah gatal ketika di garuk. Lokasi penyakit ini terutama pada jari-jari tangan, tumit, ketiak, siku, pinggang maupun pergelangan tangan.
4. Lyssa, penyakit ini dikenal juga dengan sebutan penyakit anjing gila. Penyakit ini telah menyebar ke seluruh dunia terutama negara-negara yang sedang berkembang. Madness dapat menular dari hewan yang terserang virus hydrophobia (anjing) kepada manusia, melalui kontak dengan air liur hewan penderita. Penularan juga mungkin saja terjadi lewat udara dan cangkok harmonium tertentu (transplantasi kornea). Bila manusia sudah terkena virus lyssa akibat kontak dengan air liur anjing, misalnya karena digigit, maka gejala klinis yang dialami dapat berupa gangguan psikologis seperti merasa khawatir menjadi gila, sakit kepala dan demam, meningkatnya kepekaan terhadap sinar dan suara kemudian terjadi dilatasi (pelebaran) schoolchild mata dan berlanjut kekejangan otot secara umum termasuk otot pernafasan hingga timbul kematian.
5. Flu burung, merupakan penyakit yang ditularkan oleh hewan unggas (ayam, bebek, burung dan sebagainya) baik yang dipelihara atau yang berkeliaran di lingkungan tempat tinggal. Penyakit flu burung atau disebut juga avian flu disebabkan oleh virus grippe A. Penyebab flu burung pada unggas yang sangat ganas dan menular ke manusia dinyatakan sebagai virus grippe A subtype H5N1 sama seperti yang ditemukan pada ayam dan manusia saat terjadi wabah flu burung di Hongkong pada tahun 1997.
Gejala penyakit flu burung pada manusia mirip dengan grippe yang biasa terjadi pada manusia, antara lain akan mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dengan gejala demam 38 ° C atau lebih, batuk, pilek, sakit tenggorokan, badan lemas, pegal linu, nyeri otot kadang-kadang disertai mencret dan muntah. Keadaan ini bisa berlanjut menjadi gejala sesak nafas yang jarang terjadi pada seseorang yang terserang flu biasa.
Untuk mencegah timbulnya penyakit akibat kontak dengan hewan peliharaan maka pemilik hewan harus menerapkan pola hidup sehat. Sebenarnya pola hidup sehat tersebut harus dilakukan semua orangutang tanpa kecuali. Namun terhadap orangutan yang memelihara hewan baik sebagai hobbi atau tujuan komersil maka ada kewajiban-kewajiban khusus yang harus dilakukan lebih dari orangutan lain yang sama sekali tidak memelihara hewan.
Pola hidup sehat maupun kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan pemilik hewan peliharaan antara lain:
1.Menjaga kebersihan lingkungan, baik kandang hewan peliharaan, rumah maupun halaman.
2. Menjaga kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan dan kaki dengan sabun antiseptik, serta mengganti pakaian usai kontak dengan hewan peliharaan misalnya usai membersihkan kandang hewan.
3. Tempatkan hewan peliharaan dalam kandang tersendiri dan jangan membiarkannya berkeliaran di dalam rumah.
4. Lengkapi kandang hewan peliharaan dengan infected cooler untuk menampung kotoran hewan peliharaan agar-agar kotorannya tidak berserakan dimana-mana
5. Rumah pemilik hewan maupun kandang hewan hendaknya memiliki ventilasi yang cukup agar-agar sirkulasi udara dapat berjalan lancar serta sinar matahari dapat masuk ke setiap ruangan untuk mematikan beberapa jenis bibit penyakit.
6. Jika hewan peliharaan menderita sakit sesegera mungkin bawalah ke dokter hewan, atau petugas kesehatan dapat dipanggil untuk menangani hewan peliharaan yang sakit dan sebaiknya pisahkan hewan yang sakit tersebut dari hewan-hewan yang lain (dikarantina).
7. Tingkatkan pemahaman anda tentang penyakit hewan, cara mencegah penularannya serta perawatan dan pemeliharaan kesehatan selama memelihara hewan di lingkungan anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar