my picture

my picture
pribadi

Senin, 16 Januari 2012

keperawatan gawat darurat


Keperawatan Gawat Darurat
A.    PENGERTIAN
 Gawat : keadaan karena cidera /tidak yang mengancam nyawa pasien
Darurat: keadaan karena cedera /tidak. Dan butuh pertolongan segera
Gawat darurat :  mengancam nyawa seseorang dan butuh pertolongan segera
Keperawatan gawat darurat adalah Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada individu dan keluarga/orang terdekat yang diperkirakan atau sedang mengalami keadaan yang mengancam kehidupan, dan terjadi secara mendadak dalam suatu lingkungan yang tidak dapat dikendalikan
Ketika kejadian segera periksa ABC :
AIR WAY : bebaskan jalan nafas
BREATHING : beri nafas bantuan ( oksigen )
CIRCULATION : pijat jantung posisi shock
Prinsip gawat darurat
Cermat : tenang dan tidak panic
Cepat : tidak tertunda dan hati hati
Tepat : tata cara yang di tetapkan tidak menyimpang dari kaidah langkah langkah P3K
Cakupan KGD 
  • Meliputi menetapkan diagnosis keperawatan dan manajemen respons klien/keluarga terhadap kondisi kesehatan yang terjadi mendadak
  • Pelayanan keperawatan gawat darurat tidak terjadwal dan biasanya dilakukan di ruangan gawat darurat (emergency),
Kondisi Kedaruratan 
  • Suatu kondisi dimana terjadi gangguan integritas fisiologis atau psikologis secara mendadak
  • Rentang area pelayanan gawat darurat
Proses Keperawatan Gawat Darurat, dipengaruhi oleh
  • Waktu yang terbatas
  • Kondisi klien yang memerlukan bantuan segera
  • Kebutuhan pelayanan yang definitif di unit lain (OK, ICU)
  • Informasi yang terbatas
  • Peran dan sumber daya
Sasaran Pelayanan Gawat Darurat
  • Ketepatan resusitasi efektif dan stabilisasi klien gawat dan yang mengalami perlukaan
Aspek Psikologis Pada Situasi Gawat Darurat
  • Cemas
cemas sering dialami oleh hampir semua manusia. Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difius, tidak menyenangkan, seringkali disertai oleh gejala otonomik, seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, gelisah, dan sebagainya. Kumpulan gejala tertentu yang ditemui selama kecemasan cenderung bervaniasi, pada setiap orang tidak sama.
  • Histeris
Dalam penggunaan sehari-hari nya histeria menjelaskan ekses emosi yang tidak terkendali. Orang yang "histeris" sering kehilangan kontrol diri karena ketakutan yang luar biasa karena suatu kejadian atau suatu kondisi
  • Mudah marah
Hal ini terjadi apabila seseorang dalam kondisi gelisah dan tidak tahu apa yang harus di perbuat
  • Pengkajian terhadap prioritas pelayanan
Perubahan tanda vital yang signifikan (hipo/hipertensi, hipo/hipertermia, disritmia, distres pernafasan)
  • Perubahan/gangguan tingkat kesdaran (LOC)
  • Nyeri dada terutama pada pasien berusia > 35 tahun
  • Nyeri yang hebat
  • Perdarahan yang tidak dapat dikendalikan dengan penekanan langsung
  • Kondisi yang dapat memperburuk jika pengobatan ditangguhkan
  • Hilang penglihatans secara tiba-tiba
  • Perilaku membahayakan, menyerang
  • Kondisi psikologis yang terganggu

Triage
Tujuan triage adalah untuk menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan
Dengan triage tenaga kesehatan akan mampu :
  • Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien
  • Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan lanjutan
  • Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses penanggulangan/pengobatan gawat darurat
Sistem Triage dipengaruhi
  • Jumlah tenaga profesional dan pola ketenagaan
  • Jumlah kunjungan pasien dan pola kunjungan pasien
  • Denah bangunan fisik unit gawat darurat
  • Terdapatnya klinik rawat jalan dan pelayanan medis
Prinsip umum manajemen kedaruratan (kecelakaan)
  • Bersikap tenang tapi cekatan dan berfikir sebelum bertindak (jangan panik)
  • Sadari peran perawt dalam menghadapi korban dan wali/saksi
  • Lakukan pengkajian yang cepat dan cermat terhadap masalah yang mengancam jiwa (henti napas, nadi, perdarahan hebat dan keracunan)
  • Lakukan tindakan penyelamatan jiwa/kehidupan
  • Lakukan pengkajian sistematik sebelum melakukan tindakan menyeluruh
  • Pertahankan korban pada posisi datar atau sesuai posis yang cocok (kecuali jika ada orthopnea) lindungi korban dari kedinginan
  • Jika korban sadar, jelaskan apa yang terjadi berikan bantuan untuk menenangkan dan yakinkan akan ditolong
  • Hindari mengangkat/memindahkan yang tidak perlu, memindahkan hanya jila ada kondisi yang membahayakan
  • Jangan diberi minum jika terdapat trauma abdomen atau diprakirakan kemungkinan tindakan anestesi umum dalam waktu dekat
  • Jangan dipindahkan (ditanfortasi) sebelum pertolongan pertama selesai dilakukan dan terdapat alat tranportasi yang memadai
Disaster
  • Bencana
  • Alam
  • Perbuatan manusia
  • Kejadian tiba-tiba, mengagetkan, merusak, membahayakan kehidupan (nywa dan harta benda)
  • Efeksamping sangat tergantung dari luas dan beratnya bencana serta kesiapan komunitas/ masyarakat menghadapi bencana
Perencanaan penanggulangan bencana di komunitas
  • Pembentukan komite atau tim penanggulangan bencana
  • Mengidentifikasi kemungkinan bahaya bencana pada daerah tersebut
  • Mengadakan latihan/simulasi penanggulangan bencana (termasuk cara meminta bantuan, jaringan komunikasi
Penanggulangan saat kejadian
  • Pengelolaan jaringan komunikasi yang efektif
  • Blok daerah bencana
  • Mengupayakan jaringan tranportasi yang terbuka tapi terorganisir
  • Pelaksanaan triage
  • Triage komunitas pada disaster
Kategori
  1. Yang memerlukan tindakan segera (akan memburuk jika tidak segera ditanggulangi)
  2. Serius yang memerlukan tranportasi segera setelah diatasi pertolongan pertama
  3. Masalah minimal yang dapat ditanggulangi masyarakat
  4. Kategori yang dapat ditangguhkan
  • Disaster
  • Mekanisme
  • Alami
  • Buatan Manusia
  • Jumlah
  • Cidera yang disebabkan

·         SISTEM PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT

Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada daam keadaan gawat darurat.
Upaya pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada dasarnya mencakup suatu rangkaian kegiatan yang harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi.
·         Cakupan pelayanan kesehatan yang perlu dikembangkan meliputi:
a. Penanggulangan penderita di tempat kejadian
b. Transportasi penderita gawat darurat dan tempat kejadian kesarana kesehatan yang lebih memadai.
c. Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk menunjang kegiatan penanggulangan penderita gawat darurat.
d. Upaya rujukan ilmu pengetahuan,pasien dan tenaga ahli
e. Upaya penanggulangan penderita gawat darurat di tempat rujukan (Unit Gawat Darurat dan ICU).
f. Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar